Beijing - China dilaporkan telah mengirimkan ribuan pucuk senjata kepada Filipina. Ini adalah kali kedua China mengirimkan ribuan pucuk senjata kepada Filipina dalam kurun waktu setahun terakhir.
Beijing diketahui mengirimkan 3.000 pucuk senjata kepada pemerintah Filipina. Pengiriman senjata ini merupakan isyarat China akan adanya hubungan bersahabat dan kooperatif dengan Manila.
Menteri Pertahanan Filipina, Delfin Lorenzana menyatakan, ribuan pucuk senjata yang baru dikirimkan China akan disalurkan kepada pihak kepolisian, dalam rangka memperkuat kekuatan polisi Filipina.
"Senjata China seharusnya ditujukan untuk militer, namun Presiden (Rodrigo) Duterte merasa polisi membutuhkan lebih banyak lagi senjata. Kami beruntung bahwa pemerintah China menyediakan senjata api," ucap Lorenzana, seperti dilansir Reuters pada Kamis (5/10).
Senapan tersebut, senilai sekitar USD 3,3 juta, semuanya akan dikirimkan ke Kepolisian Nasional Filipina (PNP), yang perlu mengisi kekurangan senjata setelah beberapa legislator Amerika Serikat (AS) memblokir penjualan sekitar 26 ribu senapan M4 ke polisi Filipina tahun lalu.
Pembekuan penjualan itu terjadi di tengah kekhawatiran tentang AS yang mempersenjatai sebuah kepolisian yang dituding melakukan pelanggaran hak asasi manusia yang meluas selama perang sengit Duterte terhadap obat-obatan terlarang, yang telah membunuh ribuan orang Filipina
Beijing diketahui mengirimkan 3.000 pucuk senjata kepada pemerintah Filipina. Pengiriman senjata ini merupakan isyarat China akan adanya hubungan bersahabat dan kooperatif dengan Manila.
Menteri Pertahanan Filipina, Delfin Lorenzana menyatakan, ribuan pucuk senjata yang baru dikirimkan China akan disalurkan kepada pihak kepolisian, dalam rangka memperkuat kekuatan polisi Filipina.
"Senjata China seharusnya ditujukan untuk militer, namun Presiden (Rodrigo) Duterte merasa polisi membutuhkan lebih banyak lagi senjata. Kami beruntung bahwa pemerintah China menyediakan senjata api," ucap Lorenzana, seperti dilansir Reuters pada Kamis (5/10).
Senapan tersebut, senilai sekitar USD 3,3 juta, semuanya akan dikirimkan ke Kepolisian Nasional Filipina (PNP), yang perlu mengisi kekurangan senjata setelah beberapa legislator Amerika Serikat (AS) memblokir penjualan sekitar 26 ribu senapan M4 ke polisi Filipina tahun lalu.
Pembekuan penjualan itu terjadi di tengah kekhawatiran tentang AS yang mempersenjatai sebuah kepolisian yang dituding melakukan pelanggaran hak asasi manusia yang meluas selama perang sengit Duterte terhadap obat-obatan terlarang, yang telah membunuh ribuan orang Filipina