Presiden Rusia Vladimir Putin ditutup dengan kedua lubang sambil menahan tawanya di sidang kabinet Rusia.
Presiden Rusia Vladimir Putin rupanya bisa dibuat tertawa terbahak-bahak juga.
Seperti amenity Al-Arabiya, Senin (16/10/2017), orang nomor satu paling sedang di dunia versi Majalah Forbes itu tidak dapat menahan tawanya akibat ucapan Menteri Pertanian-nya, Alexander Tkachov.
Seperti sosok yang baru saja kembali ke tahun ke - 65 itu pecah tawanya setelah mendengar Tkachov rencana untuk meningkatkan ekspor daging babi Rusia.
Tkachov di sidang kabinet menyebut Rusia dapat meniru Jerman yang telah mengalami daging babinya ke negara-negara seperti Jepang, China, dan Indonesia.
Seperti amenity Al-Arabiya, Senin (16/10/2017), orang nomor satu paling sedang di dunia versi Majalah Forbes itu tidak dapat menahan tawanya akibat ucapan Menteri Pertanian-nya, Alexander Tkachov.
Seperti sosok yang baru saja kembali ke tahun ke - 65 itu pecah tawanya setelah mendengar Tkachov rencana untuk meningkatkan ekspor daging babi Rusia.
Tkachov di sidang kabinet menyebut Rusia dapat meniru Jerman yang telah mengalami daging babinya ke negara-negara seperti Jepang, China, dan Indonesia.
Mendengar nama Indonesia disebut, Putin. Dia mengatakan kepada Tkachov, Indonesia adalah negara dengan sayap penduduknya muslim, pantang mengonsumsi daging babi.
Menteri berusia 56 itu rupanya tidak langsung setuju dengan bosnya itu. Dia bersikukuh, rakyat indonesia mengonsumsi daging babi.
Putin sembari tertawa pun dengan kata 'tidak', isi rakyat indonesia tidak mengonsumsi daging babi.
Menteri berusia 56 itu rupanya tidak langsung setuju dengan bosnya itu. Dia bersikukuh, rakyat indonesia mengonsumsi daging babi.
Putin sembari tertawa pun dengan kata 'tidak', isi rakyat indonesia tidak mengonsumsi daging babi.
Akhirnya, tawa Putin pun pecah jadi jadi-jadi, terbahak-bahak luar biasa, agar dia harus tutup dengan kedua landasan untuk menahan ketawa.
Tkachov akhirnya mengklarifikasi sebutan ekspor ke "indonesia" itu, yang di maksudnya adalah Korea Selatan (Korsel) dan Indonesia